Siapa sih yang tidak kenal NEWTON? Namanya sudah terkenal sejak kita di bangku SMP lewat pelajaran FISIKA yaitu dengan HUKUM NEWTON 1, 2 dan 3.
Hukum Newton 2 ∑F = ∑m.a, dimana F = Gaya yang bekerja pada suatu benda (Newton), m = massa suatu benda (kg) dan a = percepatan/perlambatan suatu benda (m/dt2).
Jika a = 0 maka ada 2 kemungkinan . Pertama adalah benda itu berarti diam dan kedua adalah benda itu mengalami kecepatan konstan. Yang pertama adalah sudah jelas atau disebut keseimbangan statis, yang kedua suatu benda mengalami kecepatan konstan atau disebut dalam keseimbangan dinamis contohnya bila mobil bergerak dengan kecepatan konstan contoh ini masih terasa adanya gesekan ban dengan jalan, contoh yang lebih halus lagi adalah saat pesawat terbang melakukan cruise / jelajah pada kecepatan konstan. Bila tidak kita lihat kearah luar rasanya kita diam tidak bergerak karena gesekan udara dengan body pesawat tidak dirasakan. Contoh mobil dan pesawat kita Cuma fokuskan arah kecepatan horisontal saja, padahal kita rasakan naik-turun mobil dan pesawat. Contoh yang paling seimbang adalah bumi mengitari matahari dengan kecepatan konstan dimana saking konstannya serasa bumi tidak bergerak atau malah ada perasaan matahari mengelilingi bumi. Inilah sekilas Hukum Newton yang begitu terkenal dan teraplikasi ke semua bidang ilmu lainnya.
Dulu sewaktu RAKER Kepala Pabrik PT. AAL TBK sekitar tahun 1998 di Ancol Mr. Mike Wilson Dir. Engineering saat itu menyampaikan sambutan penutupan RAKER dimana dia menyinggung HUKUM NEWTON ini. Batin kami waktu itu apalah yang akan disampaikan yang berhubungan dengan Engineering atau pabrik, dan terbayang dalam pikiran kami bahwa mungkin dia seorang SKOTLAND fanatik sekali dengan NEWTON orang ENGLAND. Beliau menyampaikan F = m x a, namun ternyata dia coba mengaplikasikan rumus diatas dalam KERJA sehari-hari, yaitu F = Force = ENFORCEMENT, m = massa = kompentensi/pintar, a = acceleration/BERANI. Jadi singkatnya beliau menyampaikan dalam bekerja untuk mendapatkan ENFORCEMENT harus PINTAR dan BERANI. Pintar saja – tidak berani is none cent, BERANI – tidak PINTAR is NEKAD. Jadi harus PINTAR dan BERANI, beliau mengulang 3x tanda penegasan dalam kata penutupnya.
Tahun 2008 di ruang 401 AAL Bp. Michael Ruslim menyampaikan Presiden Messagenya bahwa kita perlu LEADER atau Nakhoda yang bukan hanya bisa membawa kapal tapi juga yang mampu mau dibawa ke mana kapal tersebut.
Dengan system PDCA astra melakukan improvement atau acceleration/percepatan di segala bidang yang dengan itu ASTRA tetap exist. Seorang Leader atau nakhoda harus mampu mengarahkan sigma gaya ∑F (baca sumber daya) sedemikian rupa hingga mampu melahirkan acceleration (baca; improvement, innovasi).
BERANI tidak diartikan marah-marah, BERANI tidak diartikan harus besar suaranya atau yang berarti negative. BERANI yang dituntut disini adalah BERANI yang terarah -> arah positip; yang termasuk di dalamnya adalah berani mengambil resiko, berani menghadapi tantangan, berani gagal (bukan gagal 2x ke lubang yang sama), berani mencoba. Berani yang dimaksud di sini adalah berani dengan perhitungan, bukan berani asal berani tanpa perhitungan yang namanya NEKAD.
Hukum Newton 2 ∑F = ∑m.a, dimana F = Gaya yang bekerja pada suatu benda (Newton), m = massa suatu benda (kg) dan a = percepatan/perlambatan suatu benda (m/dt2).
Jika a = 0 maka ada 2 kemungkinan . Pertama adalah benda itu berarti diam dan kedua adalah benda itu mengalami kecepatan konstan. Yang pertama adalah sudah jelas atau disebut keseimbangan statis, yang kedua suatu benda mengalami kecepatan konstan atau disebut dalam keseimbangan dinamis contohnya bila mobil bergerak dengan kecepatan konstan contoh ini masih terasa adanya gesekan ban dengan jalan, contoh yang lebih halus lagi adalah saat pesawat terbang melakukan cruise / jelajah pada kecepatan konstan. Bila tidak kita lihat kearah luar rasanya kita diam tidak bergerak karena gesekan udara dengan body pesawat tidak dirasakan. Contoh mobil dan pesawat kita Cuma fokuskan arah kecepatan horisontal saja, padahal kita rasakan naik-turun mobil dan pesawat. Contoh yang paling seimbang adalah bumi mengitari matahari dengan kecepatan konstan dimana saking konstannya serasa bumi tidak bergerak atau malah ada perasaan matahari mengelilingi bumi. Inilah sekilas Hukum Newton yang begitu terkenal dan teraplikasi ke semua bidang ilmu lainnya.
Dulu sewaktu RAKER Kepala Pabrik PT. AAL TBK sekitar tahun 1998 di Ancol Mr. Mike Wilson Dir. Engineering saat itu menyampaikan sambutan penutupan RAKER dimana dia menyinggung HUKUM NEWTON ini. Batin kami waktu itu apalah yang akan disampaikan yang berhubungan dengan Engineering atau pabrik, dan terbayang dalam pikiran kami bahwa mungkin dia seorang SKOTLAND fanatik sekali dengan NEWTON orang ENGLAND. Beliau menyampaikan F = m x a, namun ternyata dia coba mengaplikasikan rumus diatas dalam KERJA sehari-hari, yaitu F = Force = ENFORCEMENT, m = massa = kompentensi/pintar, a = acceleration/BERANI. Jadi singkatnya beliau menyampaikan dalam bekerja untuk mendapatkan ENFORCEMENT harus PINTAR dan BERANI. Pintar saja – tidak berani is none cent, BERANI – tidak PINTAR is NEKAD. Jadi harus PINTAR dan BERANI, beliau mengulang 3x tanda penegasan dalam kata penutupnya.
Tahun 2008 di ruang 401 AAL Bp. Michael Ruslim menyampaikan Presiden Messagenya bahwa kita perlu LEADER atau Nakhoda yang bukan hanya bisa membawa kapal tapi juga yang mampu mau dibawa ke mana kapal tersebut.
Dengan system PDCA astra melakukan improvement atau acceleration/percepatan di segala bidang yang dengan itu ASTRA tetap exist. Seorang Leader atau nakhoda harus mampu mengarahkan sigma gaya ∑F (baca sumber daya) sedemikian rupa hingga mampu melahirkan acceleration (baca; improvement, innovasi).
BERANI tidak diartikan marah-marah, BERANI tidak diartikan harus besar suaranya atau yang berarti negative. BERANI yang dituntut disini adalah BERANI yang terarah -> arah positip; yang termasuk di dalamnya adalah berani mengambil resiko, berani menghadapi tantangan, berani gagal (bukan gagal 2x ke lubang yang sama), berani mencoba. Berani yang dimaksud di sini adalah berani dengan perhitungan, bukan berani asal berani tanpa perhitungan yang namanya NEKAD.
Dari rumus Newton di atas bahwa ∑F = ∑m.a, bahwa massa m merupakan besaran skalar dan percepatan a adalah besaran vektor (mempunyai nilai dan arah) yang perkalian keduanya menghasilkan besaran vektor Gaya F. Jika Berani pada arah positip maka akan terjadi acceleration/percepatan atau Enforcement. Tapi bila Berani pada arah negatif -> NEKAD, maka akan terjadi perlambatan.
Seorang Leader atau nakhoda yang cuma PINTAR tapi TIDAK BERANI = leader yang lemah. TIDAK PINTAR tapi BERANI = Leader yang bodoh. TIDAK PINTAR dan TIDAK BERANI = Ini bukan Leader (yang bodoh yang memilih). PINTAR dan BERANI = LEADER dambaan.
SO, HOW SMART AND BRAVE CAN YOU GO TO CREATE YOUR SELF TO BE A LEADER ?
1 komentar:
pak, awal membaca analogi itu (di email). saya langsung tersentak, benar ya.., kompetensi tanpa keberanian tdk akan mengasilkan apa2. karena hanya tinggal rencana/plan tanpa eksekusi.
thks.
kunjungi blog saya : http://uwa-pabriksawit.blogspot.com
Posting Komentar