Senin, 22 Desember 2008

UANG HANTU DIMAKAN SETAN

Sungguh ini merupakan pengalaman yang berharga dalam kehidupanku. Ceritanya berawal dari ditugaskannya aku untuk melobi pejabat pemerintah di Samarinda Kaltim di awal tahun 1998 dalam urusan Kalibrasi Tanki CPO.
Biaya biasanya di tahun sebelumnya 1997, untuk 1 tanki CPO kapasitas 2000 ton biaya kalibrasi adalah Rp 1.5 Juta. Lha, oknum ini malah mematok biaya Rp. 3.5 juta dari mana ujung pangkalnya ?
Lobi punya lobi sampai ke-5 di suatu sore di ruang kerjanya sang oknum membeberkan dari asalnya Rp. 3.5 juta. Memang dalam aturan tidak secara tegas dijelaskan harus berapa orang jumlah personel yang akan melakukan kalibrasi dan waktunya berapa hari. Jadi pasal karet inilah dipakai oleh oknum untuk memark-up kan biaya tersebut.
Jadi begitu pak asalnya biaya tersebut, "sebenarnya bapak sudah dikasih lebih murah, kan bisa saja saya tambahkan jumlah orang dan lamanya berapa hari", ketusnya.
Tapi karena sudah sering aku berjumpa dengannya, dia pun dengan ceplas ceplos saja mengeluarkan unek-uneknya dengan akbrab.
Kebetulan di sore itu ada anaknya waktu itu berumur sekitar 3 tahun dan mengalami keterbelakangan mental (idiot). sambil melihat anaknya dia berujar "Pak, sebenarnya ini bukan untuk saya saja. Tapi untuk dibagi-bagi kepada yang lain. Ini yang ku-bilang 'UANG HANTU DIMAKAN SETAN' ". Coba lihat anakku, ya gitu itu hasil dari uang itu. Dan aku sendiri mengalami gangguan syaraf mata sehingga matanya selalu berkedip-kedip.

Batin aku waktu itu, "ini orang kok sadar tapi tidak mampu melawan arus system di lingkungan kerjanya saat itu. Daripada melawan arus lebih baik hanyut dalam system tersebut". Masya Allah, orang lebih baik mengikuti jalan yang batil yang kelihatannya menyenangkan tapi membawa ke jurang ketimbang jalan kebenaran yang tampaknya tidak enak tapi pasti selamat. SADAR tapi TIDAK MAMPU MELAWAN.

Ya Allah, terima kasih memberikan pelajaran berharga ini. Semoga aku terhindar dari system yang menghanyutkan seperti itu.

Kalau dilihat secara makro (integrasi) dalam perekonomian Indonesia yang carut marut seperti ini karena CASH FLOW yang tidak wajar (red, UANG HANTU DIMAKAN SETAN), banyak beredar. Akibatnya tidak akan ada timbul creativitas, innovasi atau semacamnya, semuanya ditempuh dengan cara menggampangkan. Suap, mark-up, pungli, menjual aturan dsb adalah kelompok/group "UANG HANTU DIMAKAN SETAN".
Kalau sumber uangnya gak berkah bagaimana hasilnya mau berkah ? Mungkin pepatah Inggris yang cocok dengan itu adalah "GARBAGE IN - GARBAGE OUT", "INPUTNYA SAMPAH - OUTPUN SAMPAH".

Ya, sampai kapan Indonesia sampai begini kalau di setiap individu tidak mau mengubahnya/melawannya. AYO LAWAN "UANG HANTU DIMAKAN SETAN"!

Kamis, 04 Desember 2008

NEWTON, MIKE WILSON DAN MICHAEL RUSLIM

Siapa sih yang tidak kenal NEWTON? Namanya sudah terkenal sejak kita di bangku SMP lewat pelajaran FISIKA yaitu dengan HUKUM NEWTON 1, 2 dan 3.
Hukum Newton 2 ∑F = ∑m.a, dimana F = Gaya yang bekerja pada suatu benda (Newton), m = massa suatu benda (kg) dan a = percepatan/perlambatan suatu benda (m/dt2).
Jika a = 0 maka ada 2 kemungkinan . Pertama adalah benda itu berarti diam dan kedua adalah benda itu mengalami kecepatan konstan. Yang pertama adalah sudah jelas atau disebut keseimbangan statis, yang kedua suatu benda mengalami kecepatan konstan atau disebut dalam keseimbangan dinamis contohnya bila mobil bergerak dengan kecepatan konstan contoh ini masih terasa adanya gesekan ban dengan jalan, contoh yang lebih halus lagi adalah saat pesawat terbang melakukan cruise / jelajah pada kecepatan konstan. Bila tidak kita lihat kearah luar rasanya kita diam tidak bergerak karena gesekan udara dengan body pesawat tidak dirasakan. Contoh mobil dan pesawat kita Cuma fokuskan arah kecepatan horisontal saja, padahal kita rasakan naik-turun mobil dan pesawat. Contoh yang paling seimbang adalah bumi mengitari matahari dengan kecepatan konstan dimana saking konstannya serasa bumi tidak bergerak atau malah ada perasaan matahari mengelilingi bumi. Inilah sekilas Hukum Newton yang begitu terkenal dan teraplikasi ke semua bidang ilmu lainnya.

Dulu sewaktu RAKER Kepala Pabrik PT. AAL TBK sekitar tahun 1998 di Ancol Mr. Mike Wilson Dir. Engineering saat itu menyampaikan sambutan penutupan RAKER dimana dia menyinggung HUKUM NEWTON ini. Batin kami waktu itu apalah yang akan disampaikan yang berhubungan dengan Engineering atau pabrik, dan terbayang dalam pikiran kami bahwa mungkin dia seorang SKOTLAND fanatik sekali dengan NEWTON orang ENGLAND. Beliau menyampaikan F = m x a, namun ternyata dia coba mengaplikasikan rumus diatas dalam KERJA sehari-hari, yaitu F = Force = ENFORCEMENT, m = massa = kompentensi/pintar, a = acceleration/BERANI. Jadi singkatnya beliau menyampaikan dalam bekerja untuk mendapatkan ENFORCEMENT harus PINTAR dan BERANI. Pintar saja – tidak berani is none cent, BERANI – tidak PINTAR is NEKAD. Jadi harus PINTAR dan BERANI, beliau mengulang 3x tanda penegasan dalam kata penutupnya.

Tahun 2008 di ruang 401 AAL Bp. Michael Ruslim menyampaikan Presiden Messagenya bahwa kita perlu LEADER atau Nakhoda yang bukan hanya bisa membawa kapal tapi juga yang mampu mau dibawa ke mana kapal tersebut.
Dengan system PDCA astra melakukan improvement atau acceleration/percepatan di segala bidang yang dengan itu ASTRA tetap exist. Seorang Leader atau nakhoda harus mampu mengarahkan sigma gaya ∑F (baca sumber daya) sedemikian rupa hingga mampu melahirkan acceleration (baca; improvement, innovasi).

BERANI tidak diartikan marah-marah, BERANI tidak diartikan harus besar suaranya atau yang berarti negative. BERANI yang dituntut disini adalah BERANI yang terarah -> arah positip; yang termasuk di dalamnya adalah berani mengambil resiko, berani menghadapi tantangan, berani gagal (bukan gagal 2x ke lubang yang sama), berani mencoba. Berani yang dimaksud di sini adalah berani dengan perhitungan, bukan berani asal berani tanpa perhitungan yang namanya NEKAD.
Dari rumus Newton di atas bahwa ∑F = ∑m.a, bahwa massa m merupakan besaran skalar dan percepatan a adalah besaran vektor (mempunyai nilai dan arah) yang perkalian keduanya menghasilkan besaran vektor Gaya F. Jika Berani pada arah positip maka akan terjadi acceleration/percepatan atau Enforcement. Tapi bila Berani pada arah negatif -> NEKAD, maka akan terjadi perlambatan.
Seorang Leader atau nakhoda yang cuma PINTAR tapi TIDAK BERANI = leader yang lemah. TIDAK PINTAR tapi BERANI = Leader yang bodoh. TIDAK PINTAR dan TIDAK BERANI = Ini bukan Leader (yang bodoh yang memilih). PINTAR dan BERANI = LEADER dambaan.
SO, HOW SMART AND BRAVE CAN YOU GO TO CREATE YOUR SELF TO BE A LEADER ?