Kamis, 22 Januari 2009

SOLUSI > PROBLEM

Setiap PROBLEMA pasti ada SOLUSInya, dan Setiap PENYAKIT pasti ada OBATnya. Selama manusia mengarungi kehidupan yang namanya problem setiap saat muncul, setelah masalah yang satu muncul akan timbul masalah baru. bahkan sebelum masalah yang satu selesai diatasi muncul lagi masalah lainnya. Sudah memang dari SONOnya ((red, TAKDIR) manusia menghadapi masalah. Jika bosan menghadapi masalah berarti sudah bosan hidup. Mati aje kali! Jangan donk, Aku ingin hidup seribu tahun lagi.

Sejak manusia dilahirkan sudah mendapatkan masalah dimana merasakan lingkungan yang baru - Atmosfir dunia, yang dirasakan beda dengan alam dalam rahim ibunya. Karena dirasakan beda bayi yang baru dilahirkan mendapat masalah dan bereaksi MENANGIS dan siap menghadapi tantangan baru. Jika tidak menangis tandanya tidak ada masalah baginya yang berarti is DEAD.

Kenapa manusia diberikan masalah oleh yang Maha Kuasa? supaya manusia dapat mengambil pelajaran dari masalah tersebut; menjadi lebih tau, lebih pintar, lebih kuat. Dan setelah itu lagi dan lagi diberi masalah, sehingga manusia itu lebih dan lebih dari keadaan sebelumnya.

Setiap manusia mempunyai bobot atau porsi masalah yang berbeda-beda. Tentunya Allah memberikan masalah/ujian/cobaan yang berbeda-beda.

Pertanyaan mendasar yang muncul "Apakah Allah memberikan masalah/ujian/cobaan kepada seorang manusia melebihi kemampuannya ?" atau "apakah anak SD diberikan soal ujian siswa SMA?". Jawabannya ; "masalah/ujian/cobaan diberikan sesuai kemampuan manusia bahkan tidak melebihi dari kemampuannya". karena kemampuan mengatasi masalah adalah SOLUSI. Jadi bisa dikatakan SOLUSI > PROBLEM (red, ALLAH memberikan masalah/ujian/cobaan seiring dengan itu memberikan kunci jawabannya yaitu SOLUSI, dimana masalah tersebut masih dibawah kemampuan manusia itu /Solusi).

Kenapa ada orang yang GAGAL? karena tidak mengetahui hakekat dari masalah itu sendiri. Begitu ada masalah yang menimpanya sudah langsung pusing tanpa daya upaya mencari kunci jawabannya. Kata-kata gagal setiap menjumpai masalah, "ADUH PUSING NIH, AKU GAK TAU CARANYA". Sudah jelas kata-kata yang membuat sugesti yang empunya masalah untuk membentengi diri untuk mencari SOLUSI-nya. Atau dapat dibilang kata-kata yang menjauhkan antara solusi dan problem, padahal solusi dan problem adalah seperti dua sisi mata uang. Dibalik problem ada solusinya. Jadi orang GAGAL adalah selalau memandang PROBLEM > SOLUSI, malah PROBLEM >>> SOLUSI.

Bagaimana dengan orang yang SUKSES? So pasti memandang SOLUSI > PROBLEM. Saat belum menemukan solusi semakin penasaran mencarinya dan merasa solusi semakin dekat. Teruusss dan terus mencari tanpa ada hopeless. Thomas Alva Edison untuk menemukan listrik dengan berbagai percobaan mendekati angka 10000 x tanpa ada kata menyerah. Kegagalan selalu dipandang sebagai kesuksessan yang tertunda. Orang sukses selalu mencari solusi sampai ketemu, sekalipun mencari jarum dari tumpukkan jerami.

Orang SUKSES setelah selesai mendapatkan solusi dari suatu masalah langsung siap menghadapi masalah berikutnya, selalu mencari tantangan baru dalam hidupnya. Karena dengan cara itu dia merasa hidup ini lebih berharga, tentunya masalah yang ingin dipecahkan adalah yang lebih berat dari sebelumnya. Terus dan terus ingin mendapatkan masalah meningkat; ibarat setelah lulus ujian SD, ingin melanjutkan SMP lalu selesai menghadapi ujian, melanjutkan ke jenjang SMA lalu lulus ujian, melanjutkan perguruan tinggi, S2, S3 dst.

Jadi SOLUSI > PROBLEM; hendaknya diartikan; "Setiap PROBLEM yang kita hadapi harus diyakini pasti ada SOLUSINYA". SOLUSI selalu diturunkan bersamaan dengan PROBLEM - selalu berpasangan ibarat dua sisi mata uang, cuma saja kita harus berusaha untuk mencarinya". Belum mendapatkan SOLUSI sebenarnya sebagai godaan buat kita apakah kita putus asa atau masih sabar dan semangat mencari dan mencari.
Dan sebagai KATA KUNCI - SOLUSI > PROBLEM hendaknya diartikan bahwa ALLAH tidak memberikan masalah ke anak ADAM tidak melebihi kemampuannya.
Jadi sebenarnya bukan BISA atau TIDAK BISA mendapatkan SOLUSI, tapi MAU atau TIDAK MAU saja.!
Mulai sekarang pasangkan tekad tiap menghadapi masalah dengan formula; SOLUSI > PROBLEM, bukan tanda SAMA DENGAN " = " apalagi tanda LEBIH KECIL " < ".
As Ichan Proverb; "The WINNER always find SOLUTION > problem, but The Loser; PROBLEM > solution".

Senin, 19 Januari 2009

BILA KAYA MERASA HARUS JADI PEMIMPIN dan BILA PEMIMPIN HARUS KAYA

Fenomena saat ini semua orang bisa melakukan apa saja; bisa ngomong sekalipun ASBUN, bisa mengklaim diri jadi pemimpin sekalipun TIDAK JUJUR & AMANAH. Terlebih di saat pemilu 2009 di jalan-jalan banyak terpampang photo-photo yang mengklaim diri KECAP NO.1 dapat mengurusi dan membawa negara ini ke perubahan yang benar.

Siapa yang banyak duitnya semakin besar IKLAN POLITIK di jalan-jalan atau semakin sering muncul di TV. Tidak kalah yang muda-muda mulai tampil dengan jargon politik SUDAH SAATNYA YANG MUDA TAMPIL dsb, yang tua merasa TUA-TUA KELADI SEMAKIN TUA SEMAKIN JITU DAN YAKIN JURUS POLITIKNYA. Pendeknya Caleg-Caleg atau yang mengklaim diri jadi pemimpin mengikuti formula semakin banyak baliho yang memampang TAMPANGnya akan semakin banyak yang kenal dan berujung akan semakin banyak yang akan memilih nantinya. Ya, sah-sah saja kalau dipandang dari sisi mereka. Sudah barang tentu semakin banyak iklannya akan semakin banyak merogoh kocek/duit si calon tersebut dan tentu harus "berDUIT" atau KAYA . JADI BOLEH DIKATA BILA KAYA SUDAH MERASA JADI PEMIMPIN. MORAL; JUJUR dan AMANAH sudah tidak ada lagi dalam tatanan kehidupan berpolitik. SATUAN POLITIK ADALAH UANG, MONEY CAN TALK AND MONEY CAN BUY ANYTHING. Suara dapat dibeli dengan uang. KEJUJURAN ADALAH MATA UANG YANG BERLAKU DIMANA-MANA sudah ditinggalkan jauh, malah dibalik UANG MEMBELI KEJUJURAN.

Lalu bagaimana episode selanjutnya setelah mereka menjabat ?

Sudah barang tentu yang dipikirkan-nya adalah bagaimana caranya balik modal yang cepat.! biar tidak keburu mati harus diraup dengan segera semasih ada kesempatan (red, aji mumpung). "Lha, wong aku sudah jadi PEMIMPIN masa' hidup seperti wong KERE! gak bisa, gimanapun harus kaya". Jadi program yang pertama dan utama adalah judulnya KORUPSI. Jadi memang siklus selanjutnya adalah BILA SUDAH JADI PEMIMPIN HARUS KAYA.

Kalau siklusnya Bila Kaya merasa jadi Pemimpin dan Bila Pemimpin harus Kaya, tinggal menunggu kehancuran NEGERI ini. Dan ditengah keadaan siklus seperti ini kita tidak berhenti mengharap PEMIMPIN yang JUJUR dan AMANAH. Semoga PEMIMPIN yang kita harapkan untuk menghapus siklus yang kacau dalam KANDUNGAN IBU PERTIWI SEDANG HAMIL TUA - 9 bulan akan segera lahir. Kalau bukan Dia siapa lagi ? Apakah perlu BANGSA INDONESIA memasang IKLAN di PBB "DICARI PEMIMPIN YANG BISA MENGATASI KRISIS DI INDONESIA ?".

Jawabannya TIDAK SAMA-SEKALI.!!! Caranya sangat mudah. Kalau kita merubah orang lain adalah sangat sulit. Yang paling mudah adalah kita merubah diri kita sendiri. Ya mulai dari diri sendiri, dengan memperbaiki akhlak kita. Kalau tiap diri bisa begitu maka akan dapat menjadi panutan di tiap keluarga, lalu berkembang dalam lingkungan RT/RW, ....... terus terintegrasi dalam suatu bangsa. Pemimpin adalah cermin dari rakyatnya. Kalau dilakukan analisa pembuktian terbalik maka kalau pemimpin-pemimpin kita dikatakan BOBROK tidak berakhlak; tidak JUJUR dan AMANAH. Jangan-jangan kita sendiri yang begitu ikut memberikan sumbangan dari bagian kecil dari suatu INTEGRASI.
Mungkin sudah saat-nya kita mengambil CERMIN AKHLAK untuk mengetahui sejauh mana akhlak kita dalam sumbangsihnya MELAHIRKAN PEMIMPIN ?!